Wednesday, 19 May 2010

METALLICA

Didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack, pada awal Tahun 1980. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.


Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York.

Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.

Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.

September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.

Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum.

Pada tanggal 10 Agustus 2008 Metallica akhirnya telah menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke sembilan "Death Magnetic" yang akan diluncurkan pada tanggal 12 September 2008 di seluruh dunia. Album tersebut diproduseri oleh "Rick Rubin" dan proses rekaman dilakukan di Sound City Studios, Shangri La Studios dan di studio Metallica sendiri.
Single dan video klip pertama mereka "The Day That Never Comes" akan dirilis menyusul. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam game "Guitar Hero III" pada hari saat peluncuran album "Death Magnetic" tersebut. dan datangnya gitaris baru kirk cristhopher john.




Thanks to Wikipedia Metallica


Band members

Current members

Former members



Discography :

Website www.metallica.com

Jamrud

Jamrud adalah band cadas yang berasal dari Indonesia, pertama kali terbentuk pada tahun1989 di Cimahi, Jawa Barat dengan nama Jamrock. Jamrud sejak terbentuknya didepani oleh 'Azis' Mangasi Siagian (gitar) dan 'Ricky' Teddy (bass) dan dikenal sebagai grup musik yang sukses mengusung musik cadas sebagai musik populer di Indonesia pada tahun 90-an.

Sebelum menjadi Jamrud, formasi awal Jamrock terdiri dari 'Azis' Mangasi Siagian (gitar), 'Ricky' Teddy (bass), Agus (drum) dan Oppi (vokal). Grup ini beberapa kali mengalami pergantian personil, Budhy Haryono, mantan pemain drum GIGI juga pernah bergabung dengan Jamrock.

Jamrock menjadi grup musik yang mengusung musik cadas yang disegani di seputar daerah Bandung. Saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama.

Formasi Jamrock akhirnya terbentuk menjadi yang populer dikenal oleh penggemarnya tahun 90-an yaitu Azis (gitar), Ricky (bass), 'Anto' Krisyanto (vokal), 'Fitrah' Alamsyah (gitar) dan 'Sandy' Handoko (drum). Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto dan Sandy Handoko (drum) bergabung dengan Jamrock. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi festival rock se-Bandung.


Puas mengusung lagu-lagu milik orang lain, tahun 1995, Azis, Ricky, Krisyanto, Fitrah dan Sandy mulai menulis materi lagu mereka sendiri dan merekam demo mereka. Mereka menawarkan demo tersebut ke label rekaman Log Zhelebour (biasa disebut 'Log') yang memberi sambutan hangat. Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan bergabung dengan label rekaman milik Log, yaitu Logiss Records. Dengan masuknya mereka ke dalam label rekaman milik Log, nama Jamrock diubah menjadi Jamrud.

Jamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut. Penjualan album perdana Jamrud, Nekad (1996) meraih angka penjualan sebanyak lebih dari 100 ribu keping dalam waktu singkat.

Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 200 ribu keping. Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1999). Album tersebut sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu "Berakit-rakit" dan "Terima Kasih", sehingga terjual hingga menyentuh angka 750 ribu keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di Indonesia saat itu.

Puncak kesuksesan komersial Jamrud adalah album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping di Indonesia dengan populernya singel "Surti-Tejo" dan "Pelangi di Matamu" di Indonesia.

Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah kejadian yang tak terduga. Pada tahun 1999 Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Berita kematian mereka menggemparkan industri musik Indonesia pada masa tersebut. Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh Suherman 'Herman' Husin.

Setelah Jamrud merilis empat buah album studio, pada tahun 2007 Krisyanto mengundurkan diri dari Jamrud dengan alasan sudah jenuh dan lelah dengan aktivitas bermusiknya di grup musik tersebut. Dia kemudian merilis album solo pertamanya berjudul Mimpi (2009).


Paska keluarnya Krisyanto, Jamrud langsung bergerak merekrut personel baru. Tiga personel baru ditambah kedalam band mereka. Mereka adalah Jaja Donald Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Mochamad 'Irwan' (Gitar 2) dan 'Danny' Rachman (drum) yang menggantikan Suherman. Dengan formasi ini Jamrud merilis album terbaru bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009. Jamrud berencana akan merilis sebuah album kompilasi sebelum melakukan Tour pada akhir tahun 2009.





Discography :

Album studio
  • Nekad (1996)
  • Putri (1997)
  • Terima Kasih (1998)
  • Ningrat (2000)
  • Sydney 090102 (2002)
  • BO 18+ (2004)
  • All Access In Love (2006)
  • New Performance 2009 (2009)
  • Sesuatu Yang Tertunda (Jamrud) (2010)
Kompilasi
  • The Best Collection of Jamrud (1999)
  • All The Best Slow Hits - Jamrud (2003)

Formasi dan personil
  • Aziz Mangasi Siagian (gitar, 1989 - sekarang)
  • Ricky Teddy (bass, 1989 - sekarang)
  • Jaja Amdonal (vokal, 2008 - sekarang)
  • Danny Rachman (drum, 2008 - sekarang)
  • Mochamad Irwan (gitar, 2008 - sekarang)
Mantan personil
  • Agus (drum, Jamrock, 1989)
  • Oppi (vokal, Jamrock, 1989 - 1995)
  • Budhy Haryono (drum, Jamrock, 1989)
  • Krisyanto (vokal, 1995 - 2007)
  • Sandy Handoko (drum, 1989 - 1999, meninggal)
  • Fitrah Alamsyah (gitar, 1989 - 1999, meninggal)
  • Suherman Husin (drum, 1999 - 2008)

Monday, 17 May 2010

Scorpions

Scorpion resmi dibentuk pada tahun 1969 oleh Rudolf Schenker (Rhytm gitar/Vokal), Karl-Heinz Follmer (Lead Gitar), Lothar Heimberg (Bass), dan wolfgang Dziony (Drum). Pada tahun 1971, Michael Schenker (adik Rudolf Schenker) bergabung kedalam band sebagai lead gitar, selain itu bergabung juga Klaus Meine sebagai vokalis baru. Tahun 1972 mereka merekam ‘Lonesome Crow’ yang menjadi soundtrack sebuah film di Jerman ‘Das Kalte Paradies’.

Meskipun mereka gagal mendapatkan perhatian publik, sebuah band rock tahun 70-an UFO merasa tertarik pada permainan gitar Michael Schenker dan berminat untuk menyewanya sebagai lead gitar. Pada tahun 1973, Michael keluar dan digantikan oleh Uli Jon Roth, dibawah bimbingannya, Scorpion menelorkan 4 album berturut-turut bersama RCA Record : Fly to The Rainbow (1974), In Trance (1975), Virgin Killer (1976), dan Taken by Force (1977).

Meskipun album-album mereka tersebut gagal mendapatkan perhatian serius oleh publik di Amerika, namun mereka mampu meraih sukses di Jepang. Pada saat rilis Taken by Force, Roth memutuskan untuk keluar dan membentuk Electric Sun setelah merasa bahwa arah bermusiknya berbeda dengan scorppion. Tokyo Tapes adalah double live album yang mereka rekam di Tokyo bersama Roth rilis pada tahun 1978. Segera setelahnya Roth pun keluar dari band.

Pada tahun 1979, Michael dipecat dari UFO karena kecanduannya terhadap alkohol yang cukup parah, ia pun kembali bergabung bersama Scorpions yang sebelumnya band ini telah menandatangani kontrak dengan Mercury records. Mereka kemudian merilis ‘Lovedrive’ dan pada tahun yang sama mereka menjalani tur Amerika pertamanya, Tapi sayangnya mereka kembali gagal memperoleh perhatian dari publik Amerika bahkan album Lovedrive dilarang edar di Amerika karena penggunaan cover yang terlalu vulgar. Masih terjebak dalam jerat alkohol dan obat-obatan, Michael berulang kali melewatkan jadwal tur yang mesti mereka tempuh, hingga Scorpions harus menyewa gitaris Matthias Jabs untuk menggantikan Michael pada saat mereka konser. Michael akhirnya keluar dari band untuk yang kedua kalinya.

Kini dengan susunan formasi Klaus Meine (Vokal), Rudolf Schenker (Gitar), Matthias Jabs (Lead Gitar), Francis Buchholz (Bass) dan Herman Rarebel (Drum), mereka merilis ‘Animal Magnetism’ pada tahun 1980 dan kembali mengadakan tur dunia. Secara mengejutkan album ini meraih emas di Amerika, dan Scorpions segera kembali ke studio rekaman untuk merekam rilis album berikutnya. Masalah baru muncul ketika Meine tiba-tiba kehilangan suaranya dan harus menjalani operasi pada pita suaranya. Banyak gosip menyebar dan mengatakan bahwa Meine telah dipecat dari band dan digantikan oleh Don Dokken. Scorpions membuktikan bahwa rumor yang berkembang selama ini adalah tidak benar dengan kembalinya Meine pada album ‘Blackout’ yang dirilis tahun 1982. Album ini meraih sukses dunia, di Amerika saja album ini terjual hingga lebih dari satu juta copy. Sukses mereka berlanjut dengan rilisnya album ‘Love at First Sting’ pada tahun 1984, album ini mempopulerkan lagu ‘Rock You Like a Hurricane’ yang kemudian menghasilkan double platinum.

Setelah merilis World Wild Live pada tahun 1985, mereka menghilang selama dua tahun dari industri musik. Album ke sepuluh mereka ‘Savage Amusement’ akhirnya rilis pada tahun 1988, mereka pun kembali meraih sukses dengan lagu ‘Rhythm of Love’. Pada tahun 1990, album ‘Crazy World’ dirilis dan menjadi album mereka yang tersukses sepanjang sejarah, album ini mempopulerkan lagu ‘Wind of Change’.
Pada tahun 1993 mereka (Scorpions) merilis ‘Face The Heat’ yang sayangnya pada saat itu para penggemar mereka sudah tidak tertarik lagi dengan mereka seiring dengan berkembangnya trend musik alternatif pada awal 90-an. Album ‘Face The Heat’ akhirnya memperoleh emas, dan pada tahun 1995 mereka kemudian merilis album live ‘Live Bites’. Kini dengan Basis Ralph Rieckermann dan drumer James Kottak, mereka merilis ‘Pure Instinct’ pada tahun 1996. Mercury Records merilis double album terbaik Scorpions ‘Deadly Sting: The Mercury Years’ pada tahun 1997. Album eksperimental mereka dengan style pop-techno melodi ‘Eye II Eye’ rilis pada musim panas tahun 1999. Album Moment of Glory featuring Berlin Philharmonic Orchestra dan beberapa aransemen ulang dari lagu-lagu lama Scorpion dirilis pada musim gugur tahun 2000.
Pada tahun 2001, Scorpions merilis Album Acoustica, album live unplugged akustik yang menampilkan daur ulang lagu-lagu hits, ditambah lagu baru, para fans pun menyukainya, akan tetapi kurangnya album studio baru membuat frustasi bagi sebagian anggota band. Pada tahun 2004, band ini kembali merilis Album,, Unbreakable, sebuah album yang dipuji oleh para kritikus sebagai kembalinya yang sudah lama ditunggu-tunggu. Album ini adalah yang paling berat dirilis sejak Face Heat, dan penggemar merespons dengan baik seperti “New Generation”, “Love ‘em or Leave ‘em” and “Deep and Dark”. Tahun 2005 di Inggris Scorpions mengadakan tur panjang dan bermain sebagai ‘tamu Khusus’ dengan Judas Priest selama tur,, tur ini adalah kencan pertama Scorpions di Inggris sejak tahun 1999.

Pada awal 2006, Scorpions merilis DVD 1 Night in Vienna yang termasuk 14 lagu live dan rockumentary lengkap. Di LA, Scorpions menghabiskan sekitar empat bulan di studio dengan produser James Michael dan Desmond Child bekerja di album konsep baru mereka berjudul Humanity: Hour I, yang dirilis pada akhir Mei 2007. Diikuti oleh Tur “Humanity World Tour”. Pada tahun 2007, Scorpions menyetujui untuk dua tanda tangan mereka untuk lagu yang ditampilkan dalam seri video game populer, “Guitar Hero.” “No One Like You” ditampilkan dalam “Rocks era 80-an” versi permainan sementara “Rock You Like A Hurricane” dirilis di “Guitar Hero 3: Legends of Rock.” Pada tanggal 14 Mei 2007, Scorpions merilis Humanity – Hour I di Eropa. Humanity – Hour I juga sudah diluncurkan di AS pada tanggal 28 Agustus di New Records Door, dan masuk tangga lagu Billboard di nomor # 63.

Pada November 2009, Scorpions telah mengumumkan bahwa ada 17 album studio, Sting in the Tail, . band ini mengumumkan bahwa Album Sting in the Tail akan menjadi album terakhir mereka dan juga akan mengadakan tur terakhir mereka.

Akhirnya pada tanggal 23 Maret 2010, album terakhir mereka berjudul, Sting in the Tail, resmi di luncurkan. Hari pertama lebih dari 18.500 Copies album habis terjual di Amerika Serikat.
Pada 6 April 2010, Scorpions telah diabadikan di Hollywood’s Rock Walk dalam perayaan handprint, dengan anggota band meletakkan tangan mereka dalam panjang pelat semen basah. Setelah kering, slab akan ditempatkan di dalam tanah di samping seniman musik lainnya,, suatu kehormatan bagi Scorpions menjadi bagian dari The Rock Walk.












Current members

Classic Lineup

Former members
  • Lothar Heimberg - bass, backing vocals (1965-1973)
  • Wolfgang Dziony - drums, percussion, backing vocals (1965-1973)
  • Michael Schenker - lead & rhythm guitars, backing vocals (1970-1973, 1979)
  • Uli Jon Roth - lead & rhythm guitars, backing vocals, lead vocals on "Drifting Sun", "Fly to the Rainbow", "Dark Lady", "Sun in My Hand", "Hell Cat", "Polar Nights" (1973-1978)
  • Achim Kirschning - keyboards (1973-1974)
  • Jürgen Rosenthal - drums, percussion, backing vocals (1973-1975)
  • Francis Buchholz - bass, backing vocals (1973-1983, 1984-1992, 1994)
  • Rudy Lenners - drums, percussion (1975-1977)
  • Herman Rarebell - drums, percussion, backing vocals (1977-1983, 1984-1995)
  • Ralph Rieckermann - bass, backing vocals (1993-2000, 2000-2003)
  • Curt Cress - drums, percussion (1996)
  • Ken Taylor - bass, backing vocals (2000)
  • Barry Sparks - bass, backing vocals (2004)
  • Ingo Powitzer - bass, backing vocals (2004)


Discography

Studio Albums


Tours


Thanks to Wikipedia Scorpions (band)
Situs web www.the-scorpions.com

Tuesday, 11 May 2010

GENESIS

Genesis: (dari kiri atas, searah jarum jam) Peter Gabriel, Steve Hackett, Mike Rutherford, Tony Banks dan Phil Collins


Genesis didirikan oleh Tony Banks, Mike Rutherford, Peter Gabriel, Anthony Phillips dan Chris Stewart. Setelah menandatangani kontrak dengan Jonathan King, seorang produser rekaman dan penulis lagu, mereka merilis album From Genesis to Revelation di tahun 1969. Album ini berisi lagu-lagu pop bergaya Bee Gees yang sangat disukai oleh King. Setelah album ini gagal di pasaran, Genesis merasa dimanfaatkan oleh King dan berusaha untuk melepaskan diri dari kontrak dengan dalih bahwa mereka sudah bubar.

Setelah itu mereka tetap bermain musik di berbagai kesempatan sampai suatu hari ditemukan oleh perusahaan rekaman Charisma Records. Pada saat ini mereka mulai dikenal lewat lagu-lagunya yang bernuansa gelap. Pada tahun 1970, setelah mereka merilis Trespass, Anthony 'Ant' Phillips meninggalkan Genesis karena ketidakcocokan dalam arah musik yang dituju. Bagi Banks dan Rutherford, hal ini dirasa sangat traumatis dan mereka hampir membubarkan diri. Namun pada akhirnya mereka memutuskan diri untuk mencari pengganti Ant dan sekaligus memecat drummer John Mayhew. Pada saat inilah gitaris Steve Hackett dan drummer Phil Collins bergabung setelah membaca iklan baris di majalah Melody Maker. Album pertama Genesis dengan formasi klasik ini diberi judul Nursery Cryme dan dirilis pada tahun 1971.

Album selanjutnya Foxtrot (1972) membuat Genesis semakin terkenal; bukan saja lewat lagu "Supper's Ready" yang berdurasi 23 menit dan "Watcher of the Skies" yang terinspirasi oleh penulis fiksi ilmiah Arthur C. Clarke, pertunjukan konser merekapun semakin teatrikal, terutama Peter Gabriel yang di atas panggung kerap berganti kostum dan memperkenalkan setiap lagu dengan cerita-cerita sureal.

Selling England by the Pound adalah rekaman mereka selanjutnya dari tahun 1973. Judul album ini diambil dari salah satu komentar partai Buruh di Britania Raya saat itu bahwa partai Tory "sedang menjual Inggris secara kiloan" (walaupun mungkin lebih tepat dikatakan pound-an karena pound adalah satuan berat di Inggris saat itu). Selain itu ini juga adalah permainan kata karena mata uang Inggris adalah Pound sterling atau disingkat "Pound". Tema album ini sarat dengan kritik politik dan masyarakat saat itu, mulai dari kalimat pertama dari album ini "Can you tell me where my country lies..."

Pada saat ini, Steve Hackett dikenal sebagai salah satu gitaris pertama yang menggunakan teknik tapping (walaupun banyak orang mengatakan teknik ini ditemukan oleh Eddie Van Halen). Terutama hal ini dapat didengar dalam lagu-lagu "The Return of the Giant Hogweed", "Supper's Ready" dan "Dancing with the Moonlit Knight".

Album selanjutnya adalah album konsep berjudul The Lamb Lies Down on Broadway (1974). Terdiri dari dua keping, album ini menceritakan mengenai pengalaman seorang imigran dari Puerto Rico bernama Rael di Amerika. Walaupun sukses besar masih mengiringi Genesis, Peter Gabriel makin merasa terasing dari anggota band lainnya selama pembuatan album ini. Sebagian besar dari musik dalam album ini ditulis oleh personel Genesis lainnya, sementara Gabriel menulis liriknya secara terpisah. Faktor-faktor lain seperti pernikahannya dan kelahiran anaknya yang pertama kemudian membuatnya memutuskan untuk hengkang dari band ini dan bersolo karir. Gabriel kemudian melukiskan pengalamannya keluar dari Genesis dalam lagu "Solsbury Hill" dalam album solo pertamanya.

Setelah mempertimbangkan beberapa penyanyi, mereka akhirnya mengambil keputusan untuk tidak merekrut anggota baru, melainkan Phil Collins akan mengambil alih tugas sebagai vokalis utama selain tetap bermain drum. Walaupun pada awalnya diragukan banyak pihak, Collins terbukti seorang penyanyi handal dan suaranya juga mirip dengan Gabriel (setidaknya pada awalnya). Genesis membuktikan diri bahwa mereka lebih dari sekedar band latar untuk vokalis mereka lewat album-album A Trick of the Tail dan Wind & Wuthering. Untuk pertujukan live mereka menggunakan drummer dari luar band agar Collins dapat berkonsentrasi pada bidang tarik suara. Bill Bruford yang baru saja keluar dari King Crimson sempat mengiringi mereka pada tahun 1976, dan setelah itu ia digantikan oleh Chester Thompson, drummer veteran mantan anggota Weather Report dan Frank Zappa.

Steve Hackett meninggalkan Genesis pada 1977, dan Mike Rutherford mengambil alih posisi gitaris dan Genesis menjadi trio. Hal ini tercermin dari judul album mereka dari tahun 1978, ...And Then There Were Three. Mulai album ini terasa perubahan dalam arah musik Genesis, menjauh dari lagu-lagu epik berdurasi 10-menit atau lebih, ke lagu-lagu bernuansa pop yang banyak diputar di radio. Album ini menghasilkan hit mereka yang pertama di Amerika, "Follow You Follow Me". Album selanjutnya Duke meraih status platinum dan menelurkan dua hit besar "Turn It On Again" dan "Misunderstanding". Perjalanan Genesis di tahun 80-an menjadi band pop menjadi makin mantap, walaupun banyak penggemar dari zaman Peter Gabriel merasa terasing. Setiap album yang mereka luncurkan semakin komersil dan mereka mendapat banyak penggemar baru. Pada akhir 80-an dan awal 90-an, Genesis mengadakan konser di stadion-stadion besar secara teratur. Di bulan Juli 1987 mereka menjadi band pertama yang bermain 4 malam berturut-turut di Wembley Stadium.

Pertunjukan konser mereka didukung oleh komitmen pada teknologi terbaru. Genesis adalah band pertama yang menggunakan Vari*Lites, layar Jumbotron dan sistem suara Prism, dan semua hal ini sekarang telah menjadi hal yang standar untuk konser-konser rock besar.
Sementara itu, Collins juga menjadi bintang sebagai artis solo, dengan album-albumnya sendiri, karir sebagai aktor (termasuk pemunculan di serial televisi Miami Vice), dan menjadi drummer tamu untuk konser-konser Robert Plant dan Eric Clapton. Kesuksesan Collins sebagai artis solo bisa jadi telah mempengaruhi kesuksesan dan arah musik Genesis. Ketika ia juga cabut dari band ini di tahun 1996, banyak orang meramalkan ini adalah akhir untuk Genesis.

Rutherford dan Banks memutuskan untuk jalan terus dan mengganti Collins dengan penyanyi mantan band Stiltskin, Ray Wilson. Ia bukan satu-satunya yang dipertimbangkan untuk posisi itu. Menurut rumor, Paul Carrack dan Paul Young, vokalis grup solo Rutherford Mike & The Mechanics juga disebut-sebut. Nama-nama lainnya termasuk Fish, mantan penyanyi Marillion, Sting dari The Police dan Peter Gabriel yang diharapkan banyak penggemar prog untuk kembali. Namun menurut produser Nick Davis, satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan secara serius adalah David Langdon, yang belum pernah menjadi vokalis di suatu band sebelumnya. Karena itulah Wilson dipilih. Album Calling All Stations terjual laris di Eropa namun gagal di Amerika, di mana hip-hop, alternative rock, dan teen pop sedang merajalela dan menggantikan classic rock di peringkat lagu. Genesis membatalkan rencana tur di Amerika karena penjualan yang sedikit.

Genesis telah praktis bubar saat ini, tapi anggota-anggotanya (termasuk Phillips dan Hackett, tapi tak termasuk Gabriel) masih berhubungan dengan teratur, dan belum pernah menolak kemungkinan reuni. Tony Banks melukiskan Genesis sebagai "sedang istirahat" dan Collins (yang mulai kehilangan pendengaran di satu telinga) pernah menyatakan harapan bahwa formasi klasik Genesis akan bermain musik bersama lagi suatu saat. Untuk saat ini sebuah band asal Montreal The Musical Box memberikan perasaan berada di konser Genesis di tahun 70-an dengan konser-konser mereka yang didesain semirip mungkin dengan aslinya, termasuk panggung, pakaian dan lagu-lagu yang dimainkan. Formasi klasik Genesis merekam satu versi baru dari "Carpet Crawlers" (walaupun tidak bersama-sama dalam satu studio melainkan di-mix dari berbagai sesi rekaman) untuk album kumpulan hits pada 1999. Hampir semua anggota dari formasi awal juga terlibat dalam persiapan dua kompilasi "arsip". Penerbitan ulang sebagian besar dari album studio Genesis dalam format SACD diumumkan pada tahun 2004.

Pada tahun 2007, Genesis kembali berkumpul (Collins, Banks dan Rutherford) bersama lagi dengan Daryl Stuermer dan Chester Thompson melakukan konser reuni di Eropa pada tahun 2007 selama 4 bulan penuh yang berakhir 14 Juli 2007 di Roma dan diabadikan menjadi video musik DVD “When In Rome 2007”. Konser ini berlangsung secara sukses, menggunakan Jumbotron yang hebat dengan penonton yang heboh (dihadiri sekitar 500.000 orang!) dari segala umur dan atraksi panggung yang semakin dahsyat. Sayang Peter Gabriel tidak dapat mengikutinya. Pada tahun 2008 ini mereka melakukan tur “Genesis Tour It On Again Tour” keliling Inggris pada bulan April 2008 dan keliling Amerika Serikat pada bulan Mei 2008. Genesis tidak bubar dan mereka semakin menjadi.



Anggota Pendiri :
Anggota Lainnya :

Discograpy :
Thanks to Wikipedia Genesis (grup musik)

Saturday, 1 May 2010

SLANK

Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.

Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker.

Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.

Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan Hits Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.

Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.

Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss/Tiga. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim.

Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biroe. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.

Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bim Bim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bim Bim saja.

Pada saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini.

Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan Slank masih survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi. Ivanka ditarik menjadi member resmi.

Slank yang sepeninggal Reynold langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan psatu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena mepetnya waktu,, akhirnya dua orang tersebut dipake untuk melengkapi formasi inti Slank. Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.

Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.

Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara Live di album ini.

Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan Asal Kumpul.

Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.

Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.

Next album, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhirSukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.

Dalam versi kaset, terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu. Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Menjadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.

Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.

Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Banyak para musisi yang meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.

Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makasar.

Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender.

Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.

Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya.


Personil Sekarang :
  • Vocal - Akhadi Wira Satriaji (Kaka)
  • Drums - Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim)
  • Guitars - Abdee Negara (Abdee)
  • Guitars - Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho)
  • Basses - Ivan Kurniawan Arifin (Ivanka)
Mantan Personil :
  • Bongky Marcel (Bongky)
  • Indra Chandra Setiadi (Indra)
  • Parlin Burman (Pay)
  • Reynold















Diskografi
Album Studio
  • 1990 - Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)
  • 1991 - Kampungan
  • 1993 - Piss!
  • 1995 - Generasi Biru
  • 1996 - Minoritas
  • 1996 - Lagi Sedih
  • 1997 - Tujuh
  • 1998 - Mata Hati Reformasi
  • 1999 - 999+09Double Album
  • 2001 - Virus
  • 2003 - Satu Satu
  • 2004 - Road to Peace
  • 2005 - PLUR
  • 2006 - Slankissme
  • 2007 - Slow But Sure
  • 2008 - Slank - The Big Hip
  • 2009 - Anthem For The Broken Hearted

Album Live
  • 1998 - Konser Piss 30 Kota
  • 2001 - Virus Roadshow
  • 2003 - Bajakan

Album Soundtrack
  • 2007 - Original Soundtrack "Get Married"
  • 2009 - Original Soundtrack Generasi Biru
  • 2009 - Original Soundtrack "Get Married 2"

SILSILAH SLANK


Website www.slank.com